Resume materi ajar siaran tvri tingkat sma/smk 4 LPPM RI

Pengamatan saya tentang lambang negara INDONESIA


Selamat membaca:)

SEJARAH BENDERA PUSAKA


   Menurut Muhammad Yamin warna Merah dan Putih telah digunakan masyarakat Nusantara 6000 tahun yang lalu. Suku rumpun Austronesia yang mendiami Nusantara itu, menggunakan warna merah untuk matahari dan Putih untuk melambangkan bulan. Menurut Yamin jejak pelambangan merah putih juga tampak pada masa kerajaan Hindu-Buddha, misalnya pada relief candi Prambanan dan candi Borobudur.

Gambar ini saya ambil 
https://katakamidotcom.files.wordpress.com/2020/03/inshot_20200310_120021445.jpg

Pangeran Diponegoro dan Sisingamangaraja XII memakai merah putih sebagai umbul umbul pasukannya.
    Kisah Merah Putih berlanjut pada masa pergerakan kebangsaan pada awal Abad ke-20  para pelajar penghimpunan Indonesia di Belanda memiliki bendera warna merah dan Putih dengan kepala kerbau ditengahnya pada tahun 1939,

Gambar ini saya ambil https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU3hMqXA013JGKLo6m6w_7s1FdZuRqf-GxkmyA90QdvArx_IpQNtqAPCMR3LloSr0WN5iiV0QY0UyrI4eJG7iP0wPUaokOFcS8rxkgSrZ68uzfsi6mjdwfzsvk_hzyCThrlQ_EkVFY1DY/s1600/Indon_vereniging_01.jpg 

Organisasi Gabungan Partai politik Indonesia kemudian menghilangkan kepala benteng tersebut dan jadilah Bendera Merah Putih seperti yang sekarang kita kenal.


Menjelang proklamasi kemerdekaan ibu Fatmawati menjahit bendera pusaka merah putih yang kemudian dikibarkan pada proklamasi 17 Agustus 1945, Setelah hari kemerdekaan, panitianya mengesahkan Bendera merah putih sebagai bendera Indonesia. 


Untuk menjaga kondisinya, pada tahun 1969 Bendera pusaka tidak pernah dikibarkan, Bendera tersebut disimpan Di Gedung Merdeka dan Dikeluarkan jika Upacara 17 Agustus di gedung Merdeka. Sang merah putih adalah salah satu simbol semangat dan persatuan Indonesia yang lebih penting. Karena itu kita sebagai warga negara Indonesia harus menghormatinya dan tidak sembarang menggunakan nya.

Gambar di atas saya ambil https://kupang.tribunnews.com/amp/2018/08/13/kisah-dan-fakta-ibu-fatmawati-menjahit-bendera-merah-putih-republik-indonesia-mengharukan

LAMBANG NEGARA Dan PANCASILA


    
   Empat tahun setelah merdeka Indonesia belum mempunyai lambang negara. Pada tanggal 20 Desember 1949 Presiden Ir.Soekarno menunjuk Sultan Hamid II sebagai menteri negara yang tidak memimpin Departemen untuk merancang negara. Hamid langsung membentuk panitia Lambang Negara dengan ketua Muhammad Yamin
Dan anggotanya yang terdiri dari KH.Hajar Dewantara,
Muhammad Natsir,
MA.Pellaupessy
dan Purbatjaraka
Mereka bertugas menyeleksi lambang negara dari seleksi sayembara yang diadakan pemerintah dari hasil sayembara, yang terpilih adalah karya Hamid II dan Muhammad Yamin.
Namun pemerintah menolak rancangan Yamin karena dianggap menganut simbol-simbol Jepang. Hamid menggambar burung Garuda berdasar masukan KH.Hajar Dewantara yang mengumpulkan gambar meteologi burung Garuda dari beberapa candi di Jawa. Sketsa itu juga dibuat berdasarkan pengamatannya pada negara-negara lain, yang menggunakan burung rajawali dengan prisat di dada. Gambar rancangan Hamid diterima pemerintah tanggal 10 Februari 1950. Lalu tanggal 11 Februari 1950 Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia.
     Presiden Ir.Soekarno kemudian menyempurnakan tiga hal dari sketsa Hamid.
 Sebelum diubah ⬆️
Setelah diubah⬇️

kedua mengubah arah cakar Garuda tidak terlihat terbalik
Sebelum di ubah⬇️
Sesudah di ubah⬆️


dan ketiga mengganti pita merah putih dengan pita bertulisan Bhineka Tunggal Ika.
Sebelum diubah warna putih ⬇️
Sesudah di ubah warna kuning⬆️

Dalam cengkraman Garuda akhirnya setelah dilukis ulang oleh Dullah Pelukis istana saat itu, sketsa Hamid menjadi lambang Negara.
Jumlah bulu pada sayap ekor Garuda melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan republik Indonesia ditengahnya terpang-pang jelas Pancasila, dan dikakinya mencekram kuat Bhinneka Tunggal Ika.

Gambar di atas saya ambil dari
https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2016102500007/gambar-rancangan-asli-lambang-negara-indonesia

Komentar